Hnews.id | Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja.
Sejarah DBD
Demam berdarah dengue (DBD) pertama kali diidentifikasi pada tahun 1779 di Filipina, di mana hampir seluruh penduduk setempat menderita demam dan sebagian besar di antaranya mengalami pendarahan. DBD kemudian terus menyebar ke Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Karibia, di mana kasus penyakit yang disebabkan oleh virus ini semakin banyak.
Virus dengue pertama kali diisolasi pada tahun 1940-an, tetapi penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan globalisasi dapat meningkatkan risiko penyebaran DBD.
Meskipun ada vaksin yang tersedia untuk mencegah DBD, tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Pengobatan yang diberikan pada pasien DBD biasanya bertujuan untuk mengatasi gejala dan mencegah komplikasi serius. Karena itu, pencegahan dan pengendalian lingkungan seperti pemberantasan nyamuk menjadi kunci dalam mengurangi risiko penyebaran DBD.
Gejala DBD
Gejala awal DBD mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi serta kelemahan umum. Setelah beberapa hari kemudian, pasien dapat mengalami gejala lebih parah seperti tekanan darah rendah, perdarahan dari mulut, hidung dan gusi, serta peningkatan denyut jantung. Oleh karena itu, kondisi ini sering dikenal sebagai “demam berdarah”.
Pencegahan DBD
Pencegahan demam berdarah dengue (DBD) dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah berikut:
- Menghindari gigitan nyamuk: perlindungan diri dari nyamuk adalah cara paling efektif untuk mencegah DBD. Anda dapat menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, memakai pakaian yang menutupi seluruh badan, memasang jaring nyamuk pada jendela, serta menggunakan repelen nyamuk yang aman.
- Menghapus sarang nyamuk: Pastikan tidak ada tempat yang dijadikan sarang nyamuk di sekitar rumah Anda, seperti genangan air dan sampah. Pastikan tempat-tempat tersebut dibersihkan dan dijaga kebersihannya untuk mencegah berkembang biak nyamuk.
- Memperkuat sistem kekebalan tubuh: DBD lebih berbahaya jika terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting untuk mencegah penyakit ini. Anda bisa makan makanan bergizi, tidur cukup, dan berolahraga secara teratur.
- Menghindari kerumunan: Jangan berkerumun di tempat-tempat yang dianggap berpotensi ditularkan nyamuk seperti tempat pembuangan sampah dan genangan air.
- Membuang sampah dengan benar: Pastikan sampah rumah tangga dan sampah organik dibuang dengan benar agar tidak menimbulkan danau kecil yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Kesimpulan
Dalam konteks global, DBD merupakan ancaman yang cukup serius dikarenakan DBD merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan mematikan. Tim Kebijakan global harus mengetahui dampak apa saja jika terjangkit penyakit ini. DBD Dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diberikan penanganan dan dapat menyebar melintasi batas batad negara. Oleh karena itu pemerintah Global diharapkan adanya peningkatan upaya untuk mengatasi DBD diseluruh Negara agar bisa mengurangi hingga menekan penyebaran penyakit ini.