Manajemen Risiko Terhadap Pelayanan Kesehatan

Sumber:safetysignindonesia.id/2023

Hnews.id |

Abstrak

Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan adalah sejumlah sistem, proses, prosedur, dan struktur pelaporan klinis dan administratif  yang kompleks sehingga dirancang untuk mendeteksi, memantau, menilai, mengurangi, dan mencegah risiko pada pasien. Risiko klinis sebagai kemungkinan bahwa seorang pasien terkena efek samping yang disengaja atau tidak disengaja dapat disebabkan oleh perawatan medis. Dalam risiko klinis, kesalahan medis sangat penting karena dapat terjadi selama beberapa proses di rumah sakit, mulai dari resep terapi, persiapan menyeluruh, distribusi, dan administrasi. Namun, risiko klinis tidak hanya karena kegiatan medis yang berdampak langsung pada pasien tetapi juga bergantung berbagai faktor yang berkaitan dengan sistem, lingkungan, dan interaksi individu yang beroperasi dalam proses yang terhubung dengan pemberian perawatan. Artikel ini merupakan artikel tinjauan literature. Yang menggunakan tinjauan 5 jurnal yang relevan. Hasilnya bahwa dalam manajemen risiko pelayanan kesehatan dibutuhkan matriks risiko untuk memahami sifat, memperkirakan tingkat setiap risiko dan memberikan dasar penilaian risiko juga keputusan yang tepat. Skema manajemen risiko, terdiri dari beberapa tahapan kunci, yaitu: (i) definisi konteks organisasi (ii) identifikasi risiko, (iii) analisis risiko, (iv) evaluasi risiko, ( v) penanganan risiko, (vi) pemantauan dan peninjauan, dan (vii) komunikasi dan konsultasi, yang mencakup keseluruhan proses

Kata Kunci : Manajemen Resiko

PENDAHULUAN

Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan adalah sejumlah sistem, proses, prosedur, dan struktur pelaporan klinis dan administratif  yang kompleks sehingga dirancang untuk mendeteksi, memantau, menilai, mengurangi, dan mencegah risiko pada pasien.1,2  Berbagai praktik dan proses manajemen risiko yang terjadi di organisasi pelayanan kesehatan merupakan respons terhadap laporan mutu pelayanan masyarakat.2 Risiko klinis sebagai kemungkinan bahwa seorang pasien terkena efek samping yang disengaja atau tidak disengaja dapat disebabkan oleh perawatan medis.3 Dalam risiko klinis, kesalahan medis sangat penting karena dapat terjadi selama beberapa proses di rumah sakit, mulai dari resep terapi, persiapan menyeluruh, distribusi, dan administrasi. Namun, risiko klinis tidak hanya karena kegiatan medis yang berdampak langsung pada pasien tetapi juga bergantung berbagai faktor yang berkaitan dengan sistem, lingkungan, dan interaksi individu yang beroperasi dalam proses yang terhubung dengan pemberian perawatan.3 Risiko klinis bisa teradi karena dapat berasal dari faktor pasien dan faktor tenaga kesehatan. Skema manajemen risiko, terdiri dari beberapa tahapan kunci, yaitu: (i) definisi konteks organisasi (ii) identifikasi risiko, (iii) analisis risiko, (iv) evaluasi risiko, ( v) penanganan risiko, (vi) pemantauan dan peninjauan, dan (vii) komunikasi dan konsultasi, yang mencakup keseluruhan proses.4 Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik membaas “Manajemen risiko terhadap pelayanan Kesehatan”

METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah literature review. Yaitu sebuah pencarian literatur baik inernasional maupun nasional yang dilakukan dengan menggunakan database google scholar dan pubmed. Terdapat 5 jurnal yang dianggap relevan

HASIL

Berdasarkan hasil jurnal yang dikumpulkan dan dianalisa penulis didapatkan bahwa dalam manajemen risiko pelayanan kesehatan dibutuhkan matriks risiko untuk memahami sifat, memperkirakan tingkat setiap risiko dan memberikan dasar penilaian risiko juga keputusan yang tepat.4 Manajemen risiko membutuhkan upaya tim perawatan kesehatan yang lengkap baik dalam hal penerapan kebijakan dan praktik, melaksanakannya dalam perawatan pasien sehari-hari, dan bahkan ketika menangani kesalahan medis yang telah terjadi.2 Rumah Sakit atau orgnisasi Kesehatan lainnya berkewajiban untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis dan operasional yang penting. Hal ini mencakup seluruh area baik manajerial maupun fungsional termasuk area pelayanan tempat pelayanan, area klinis, dan area non klinis.5 Manajemen risiko berhubungan erat dengan pelaksanaan keselamatan pasien dan keselamatan kerja di rumah sakit maupun organisasi Kesehatan lainnya.1

PEMBAHASAN 

Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan adalah sejumlah sistem, proses, prosedur, dan struktur pelaporan klinis dan administratif  yang kompleks sehingga dirancang untuk mendeteksi, memantau, menilai, mengurangi, dan mencegah risiko pada pasien.1,2 Manajemen risiko sangat penting, karena peristiwa berisiko rendah pun dapat memiliki konsekuensi serius yang memengaruhi pasien, personel, biaya, dan reputasi rumah sakit.5 Skema manajemen risiko, terdiri dari beberapa tahapan kunci, yaitu: (i) definisi konteks organisasi (ii) identifikasi risiko, (iii) analisis risiko, (iv) evaluasi risiko, ( v) penanganan risiko, (vi) pemantauan dan peninjauan, dan (vii) komunikasi dan konsultasi, yang mencakup keseluruhan proses.1,4 Dalam skema ini penilaian risiko adalah istilah  yang mencakup tiga tahap berturut-turut: identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko. Identifikasi risiko digunakan untuk menemukan, mengenali dan menggambarkan bahaya yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan. Analisis risiko diselesaikan untuk memahami sifat, sumber dan penyebab risiko yang teridentifikasi dan memperkirakan tingkat risiko; dan evaluasi risiko digunakan untuk membandingkan hasil anlisis risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah suatu tingkat risiko tertentu dapat diterima atau ditoleransi.1,4Dengan demikian, penilaian risiko memungkinkan pembuat keputusan untuk menentukan, berdasarkan risiko yang diidentifikasi dan dianalisis, risiko mana yang akan diperlakukan dan dengan prioritas apa, menjadi bagian penting dari proses pengambilan keputusan karena dapat membantu mengidentifikasi opsi yang memungkinkan untuk manajemen risiko., sesuai dengan tingkat risiko yang teridentifikasi.1,2,4

DAFTAR PUSTAKA

1.   Tim RSUD Dr MOEWARDI Provinsi Jawa Tengah. Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi. RSUD Dr Moewardi Provinsi Jawa Tengah. 2021;

2.   ’McGowan J, ’Wojahn A, ’Nicolini JR. Risk Management Event Evaluation and Responsibilities. National Library for Medicine. 2023;

3.   Bates DW, Levine DM, Salmasian H, Syrowatka A, Shahian DM, Lipsitz S, dkk. The Safety of Inpatient Health Care. New England Journal of Medicine. 2023;388:142–53.

4.   Pascarella G, Rossi M, Montella E, Capasso A, De Feo G, Snr GB, dkk. Risk analysis in healthcare organizations: Methodological framework and critical variables. Risk Manag Healthc Policy. 2021;14:2897–911.

5.   S Haggag RM, A El Dahshan ME, M Ageiz MH. Developing Risk Management Policies for Healthcare  Providers at Critical Care Units. MNJ [Internet]. 2022;7:271–83. Tersedia pada: https://menj.journals.ekb.eg

Related posts