Hnews.id | Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara. Berbagai upaya strategis telah dilakukan oleh Pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Mulai dari penguatan kurikulum, pemenuhan sarana dan prasarana, jaminan akses pendidikan, hingga optimalisasi penggunaan dan akses teknologi dalam pendidikan. Namun, salah satu poin yang kurang mendapat perhatian adalah peningkatan mentalitas pendidik.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jasiman mengingatkan bahwa profesi pendidik bukanlah pekerjaan yang mudah.
“Profesi pendidik, profesi guru bukan pekerjaan yang mudah. Bukan semata transfer ilmu, lebih dari itu juga transformasi nilai dan pembentukan karakter. Yang dihadapi manusia, bukan mesin atau robot,” ujar Jasiman saat ditemui di Kantor Fraksi PKS Jawa Tengah (19/10/2023).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa mentalitas pendidik menjadi begitu penting karena berkenaan dengan komitmen dan kualitas tenaga pendidik.
“Jika mentalitas guru tak dibentuk, maka tak ada komitmen di sana, tak ada sentuhan karakter di sana, tak ada kualitas, hanya ada angka. Akhirnya tak akan tercapai hakikat tujuan pendidikannya,” jelas Jasiman.
Bagi Jasiman, mentalitas pendidik bukan hal yang tak mungkin untuk diwujudkan. Namun juga tak bisa sekejap mata dihadirkan. Oleh karena itu, perlu adanya peta strategis dalam pembentukan mentalitas pendidik tersebut.
“Saya pikir bukan hal yang tak mungkin (untuk diwujudkan), namun juga bukan hal yang sepele sehingga sekejap jadi ya, perlu ada peta strategis dan kolaborasi dari berbagai pihak,” imbuh Jasiman.
Sementara itu, perbaikan mentalitas pendidikan diharapkan mampu menjadi jawaban atas berbagai masalah pendidikan saat ini. Seperti degradasi moral dan disintegritas pada pelajar dan pendidik.
“Harapannya jika kita membenahi mentalitas pendidik, maka otomatis membenahi pula mentalitas pelajar Indonesia,” pungkas Jasiman. [PKS/ary]