Hnews.id | Pasca pendaftaran Calon Presiden/Wakil Presiden (Capres/Cawapres) Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, publik sudah bisa mengakses dokumen visi misi dan program prioritas ketiga kandidat. Dokumen ini sangat penting karena akan menjadi referensi utama rakyat untuk menentukan pilihannya.
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, penting bagi rakyat Indonesia terutama yang sudah memiliki hak pilih untuk mulai mencermati bahkan mengkritis paparan visi misi dan program utama ketiga pasang capres/cawapres sebelum menentukan pilihannya. Lewat dokumen visi misi ini, rakyat bisa menilai apakah gagasan atau solusi yang ditawarkan para kandidat sesuai dengan problem utama yang saat ini dihadapi Indonesia serta sejauh mana gagasan mereka mampu menjangkau tantangan masa depan bangsa.
“Saya meyakini, pada pilpres kali ini rakyat akan lebih kritis dan cerdas menentukan pilihannya. Apa yang saat ini para kandidat tulis dalam narasi visi misi dan program kerjanya akan menjadi referensi utama bagi pemilih. Oleh karena itu, penting bagi ketiga kandidat menjadikan visi misi dan program kerjanya sebagai ‘amunisi’ untuk mempersuasi rakyat. Narasi-narasi lain yang tidak memiliki substansi mohon dihindari agar pilpres berlangsung sejuk,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (26/10/2023).
Menurut Fahira Idris, selain visi misi dan program kerja, pemilih juga akan menjadikan rekam jejak dan prestasi para kandidat sebagai referensi dalam menentukan pilihan. Rekam jejak dan prestasi ini dijadikan rujukan karena sebagus apapun visi misi, jika yang menjalankannya tidak mempunyai pengalaman mengeksekusi program yang berkaitan dengan rakyat maka akan tidak optimal.
Kemampuan para kandidat menarasikan gagasan besarnya untuk Indonesia ke depan juga akan menjadi obyek penilaian penting terutama bagi pemilih muda. Ini karena, jumlah penduduk Indonesia saat ini dan dua dekade ke depan akan didominasi oleh usia muda.
Ini artinya, pemilih muda akan melihat sejauh mana para kandidat mampu menciptakan ekosistem yang menempatkan anak muda sebagai subjek perubahan bangsa di segala bidang.
“Anak muda sebagai jumlah pemilih terbesar tentu akan melihat kandidat mana yang mampu menyakini mereka bahwa saat ini dan kedepan mereka dijadikan pendorong utama dalam pembangunan bangsa melalui perjuangan, partisipasi politik, inovasi, dan kontribusi dalam berbagai sektor. Mereka akan kritis melihat kandidat mana yang punya formulasi paling baik dalam membentuk arah masa depan Indonesia menuju masyarakat yang lebih demokratis, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkas Senator Jakarta ini. [ary]