Hnews.id | Penyakit jantung adalah ketika jantung gagal menjalankan fungsinya dengan baik sehingga menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagai pemompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Pada tahun 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 17,8 juta orang meninggal karena penyakit jantung setiap tahunnya, setara dengan 30% total kematian global, dimana lebih dari 7 juta diantaranya disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Hingga 80% kejadian penyakit jantung terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 23,6 juta pada tahun 2030. Pada tahun 2010, PJK merupakan penyebab satu dari enam (enam) kematian di Amerika Serikat, dengan sebanyak 379.559 orang Amerika meninggal karena penyakit tersebut. Sementara itu, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa pada tahun 2023, angka kematian tahunan akibat penyakit ini di Indonesia akan mencapai 650.000 jiwa.
Penyakit jantung disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kadar kolesterol yang tinggi. Pasalnya, tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah sehingga dapat menghambat aliran darah dan berujung pada penyakit jantung. Lalu apa hubungannya kolesterol tinggi dengan risiko penyakit jantung? Kolesterol merupakan senyawa yang fungsinya membangun struktur dan melindungi sel-sel baru, memproduksi hormon seks, memproduksi vitamin D, dan melindungi sistem saraf dalam tubuh. Pada dasarnya senyawa ini diproduksi secara alami oleh hati untuk mengoptimalkan fungsi organ tubuh. Selain itu kolesterol juga bisa didapat dari makanan sehari-hari, terutama makanan yang mengandung protein hewani seperti daging, telur, susu, dll.
Kolesterol di atas batas normal, terutama kolesterol jahat (LDL atau low-density lipoprotein), ternyata dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan, salah satunya penyakit jantung. Pasalnya, penumpukan kolesterol dalam darah dapat memicu aterosklerosis (penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak lemak). Jika aterosklerosis berkembang, berpotensi mengganggu kerja jantung sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Beberapa jenis penyakit jantung akibat kolesterol tinggi, yaitu:
- Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi ketika arteri koroner gagal membawa darah kaya oksigen dan nutrisi ke otot jantung. Seringkali kondisi ini disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol di arteri koroner.
- Angina (angina duduk) adalah nyeri dada yang terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otot jantung, pada dasarnya kondisi ini disebabkan oleh adanya penyumbatan pada pembuluh darah atau arteri koroner jantung. Tersumbatnya pembuluh darah jantung atau arteri koroner.Tersumbatnya pembuluh darah koroner dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.
- Infark miokard (serangan jantung) adalah suatu kondisi dimana aliran darah ke otot jantung berkurang atau terhenti akibat penyempitan/penyumbatan pembuluh darah koroner jantung. Kondisi ini menyebabkan otot jantung tidak mendapat cukup nutrisi dan oksigen sehingga menyebabkan kerusakan pada organ jantung.
Berikut tips untuk mencegah naiknya kadar kolesterol dalam tubuh Anda :
- Perhatikan pola makan Anda. Hindari makanan yang tinggi lemak atau kolesterol, dan makan makanan sehat seimbang seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan.
- Berhenti merokok dan minum alcohol.
- Hindari stres.
- Mengontrol tekanan darah.
- Berolahraga secara teratur untuk membakar lemak tubuh dan menjaga kesehatan, misalnya jalan santai, jogging atau bersepeda minimal 30 menit 3-5 kali seminggu.
- Menjaga berat badan ideal.
- Melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Apa yang diukur selama tes kolesterol?
Tes kolesterol mengukur kadar empat jenis lemak dalam darah, yaitu:
- Kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL). HDL disebut kolesterol baik karena membantu tubuh mengeluarkan kolesterol jahat dari darah dan mencegah penumpukan lemak di pembuluh darah. Kadar HDL yang ideal adalah 40 mg/dL. Jika kadar HDL terlalu rendah, risiko penyakit jantung meningkat.
- Kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL). Kolesterol jenis ini berbeda dengan HDL karena kolesterol jahat atau LDL menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah. Batas toleransi tubuh terhadap kolesterol jahat adalah 100-129 mg/Dl. Jika Anda melebihi batas ini, Anda berisiko mengalami penumpukan plak di pembuluh darah atau aterosklerosis atau penyakit jantung.
- Trigliserida. Tingginya kadar trigliserida jenis ini, seperti LDL, dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar trigliserida dikatakan tinggi bila melebihi 150 mg/Dl.
- Total kolesterol. Ini adalah jumlah total kolesterol dalam darah, yaitu HDL, LDL, dan trigliserida. Kadar kolesterol total di bawah 200 mg/dL dianggap normal. Selain memperhatikan hasil tes kolesterol, nilai kolesterol normal dan unit tes setiap laboratorium mungkin sedikit berbeda. Oleh karena itu, jika menemukan hasil yang tidak normal, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
Bagaimana prosedur tes kolesterol dilakukan?
Tes kolesterol dilakukan dengan menggunakan sampel darah. Dokter Anda akan menyarankan Anda berpuasa pada malam sebelum tes, 9-12 jam sebelum pengambilan darah. Sampel darah akan diambil keesokan harinya dan kadar kolesterol akan diukur di laboratorium.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menjaga kesehatan jantung itu penting karena merupakan kunci panjang umur dan sehat, mengingat kesehatan jantung merupakan suatu aset yang sangat berharga. Jadi mulailah mengubah kebiasaan buruk Anda menjadi lebih baik dan sehat.