Hnews.id | Sistem adalah kumpulan semua komponen yang saling tergantung dalam suatu hubungan yang teratur untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem memiliki beberapa ciri, yaitu memiliki tujuan yang merupakan fungsi-fungsi yang beragam, terdiri dari komponen-komponen yang menjalankan fungsi-fungsi tersebut, saling terkait antara komponen-komponennya, merupakan perpaduan antara komponen-komponen tersebut, memiliki mekanisme umpan balik, dan menghasilkan output dari input yang diproses.
Elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem:
- Tujuan (goal)
- Masukan (input)
- Hal yang berwujud maupun yang tidak tampak
- Proses
- Luaran (output)
- Batas (boundary)
- Mekanisme
- Lingkungan.
Pendekatan sistem adalah metode untuk memahami objek yang terdiri dari komponen terhubung yang bekerja bersama mencapai tujuan. Holistik, berorientasi pada output, menggunakan model dalam analisis masalah, yakni :
- Aspek Ontologi. Pendekatan holistik (menyeluruh), mulai dari keseluruhan kemudian dibatasi, dimulai darilatar belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh.
- Aspek Epistemologi. Menggunakan model untuk memudahkan analisis, sifat keseluruhan lebih diperhatikan daripada pendekatan analitik danatomistik, logika sistem merupakan konsep dasar dalam kegiatan inquiry (mencari tahu).
- Aspek Aksiologi. Menguaraikan tercapainya tujuan sistem secara sistemik (runtut).
Berpikir sistem adalah pendekatan yang digunakan untuk memandang persoalan dengan lebih menyeluruh, sehingga pengambilan keputusan dan sikap yang diambil dapat fokus pada sumber masalah yang akan mengubah sistem secara efektif. Karakteristik berpikir sistem mencakup memiliki komponen dengan batasan yang ditentukan, komponen yang saling bekerja sama dengan pola tertentu, dan sistem memiliki tujuan dan pola interaksi komponen untuk mencapai tujuan. (Hidayatno, 2016).
Pemerintah saat ini lebih berfokus pada sistem kesehatan, karena Pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk menaikan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai upaya sudah dilaukan pemerintah dengan bekerjsama dan melibatkan semua lintas sektor, namun belum ada perubahan bermakna yang dirasakat oleh semua masyrakat. Sehingga terjadi ketidakpuasan yamg dirasakan oleh masyarakat terhadap sistem kesehatan yang ada.
Untuk memperbaiki kondisi ini, ada upaya yang dapat dilakukan dalam sistem kesehatan. Sistem tersebut perlu melihat masalah secara holistik dan memahami bahwa semua sub sistem saling berhubungan. Perbaikan hanya pada satu sub sistem dapat mengganggu keseimbangan sistem secara keseluruhan dan menimbulkan penolakan atau perlawanan dari sub sistem lainnya.
Pendekatan yang paling sesuai adalah melalui berpikir sistem. Dengan berpikir sistem, kita dapat melihat permasalahan sebagai bagian dari keseluruhan sistem. Semua sub sistem perlu ditinjau dan dievaluasi untuk perbaikan ke depannya. Dengan cara ini, sistem kesehatan dapat diperbaiki dan memberikan manfaat lebih baik untuk semua pihak.
Konsep berpikir sistem digunakan dalam sistem kesehatan nasional untuk mencapai tujuan keseluruhan. Sistem ini dikembangkan dengan sistematis, mempertimbangkan semua aspek yang terkait dengan kesehatan di Indonesia. Dengan menggunakan konsep berpikir sistem, pelaksanaan sistem dapat lebih efektif dan mengurangi kemungkinan kegagalan. Konsep ini juga memungkinkan perencanaan dan pelaksanaan yang lebih komprehensif, sehingga tidak ada detail yang terlewatkan. Dengan menerapkan konsep ini dalam sistem kesehatan nasional, semua sub sistem akan menjadi lebih terintegrasi, baik yang esensial maupun non-esensial, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.